- STADION BJH – Sejatinya, Parepare hanya memiliki Stadion BJ Habibie, yang tak kurang juga refresentatifnya. Apalagi lokasinya amat jauh dari Bandara Hasanuddin. (ist)
CELEBESTERKINI.com, Makassar – Visi kepemimpinan yang lebih maju dengan kecerdasan menangkap peluang menjadi salah satu faktor mengapa Kota Parepare, di Sulsel, kini lebih berkembang.
Salah satunya dengan keputusan Pemkot Parepare untuk mengambilalih gelaran Liga 1, level kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia, yang dilepaskan Makassar pasca kota terbesar di Sulsel ini tak lagi memiliki stadion refresentatif.
Sejatinya, Parepare hanya memiliki Stadion BJ Habibie, yang tak kurang juga refresentatifnya. Apalagi lokasinya amat jauh dari Bandara Hasanuddin. Namun, visi Walikota Parepare Taufan Pawe (TP) yang melihat peluang besar itu membuat semuanya bisa berjalan mulus. TP tak mengubah bentuk asli Stadion BJH dan hanya menambahkan fasilitas sedikit untuk memenuhi regulasi tuan rumah Liga 1. Boleh dikatakan TP mengalahkan kecepatan dua pemimpin lain di Sulsel yang sebenarnya juga punya peluang untuk melakukan hal sama. Yaitu, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto dan Bupati Gowa Adnan Puritcha. Makassar sebenarnya bisa menyulap Stadion Barombong sehingga layak menjadi tuan rumah dan begitupula dengan Stadion Kalegowa di Palangga, Gowa. Belakangan Kalegowa dipilih menjadi stadion latihan resmi PSM.
Kini, Parepare membuktikan mampu menggelar laga kelas nasional itu. Dua laga pembuka Liga I dimana PSM Makassar sebagai tuan rumah melawan Bali United dan Persija Jakarta digelar dengan sukses.
Dan, para pemimpin lain di Sulsel bakal iri dengan apa yang telah didapat Parepare dengan visi pemimpinnya yang bagus itu. “Dari sisi ekonomi, kami mendapatkan dana besar dengan uang miliaran yang dibelanjakan para pengunjung yang datang ke Parepare saat hari pertandingan,” kata Walikota Taufan Pawe.
Pendapatan daerah Parepare juga bakal membengkak tahun ini. Dari sewa stadion, Pemkot Parepare akan mendapatkan Rp 500.000 pada setiap laga. Namun, pendapatan paling besar akan mereka dapat dari cukai tiket sebesar 10 persen per lembar yang terjual. “Saat lawan Bali United PSM dapat lebih Rp 1 miliar dari tiket dan kita dapat Rp 100 Juta dari jumlah itu,” tambah TP.
Berkah paling besar adalah popularitas Parepare di mata nasional. Dipastikan seluruh laga PSM di Parepare akan disiarkan langsung secara nasional. Artinya, nama kota kecil ini akan terus mengaung di level nasional. (sah/ren)