- Gerbang masuk Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Daerah ini punya kesempatan untuk memilih pemimpin lebih muda usia jelang Pilkada 2022, setelah sekian lama dipimpin tokoh tua. (zonasultra)
CELEBESTERKINI.com, Kendari – Setelah sekian periode dipimpin oleh Gubernur yang lebih tua, maka saatnya pemilih di Sulawesi Tenggara (Sultra) mencoba pemimpin yang lebih muda dari sisi usia.
Pengamatan itu disampaikan oleh Lembaga Riset yang berbasis di Makassar, Indo Riset Celebes (IRC), beberapa waktu lalu. Direktur lembaga ini, Sudir J, menyebut kepemimpinan yang lebih muda perlu didorong di Sultra agar daerah ini bisa lebih cepat menemukan bentuk terbaik pembangunannya, karena diyakini dengan pemimpin lebih muda bisa melahirkan banyak terobosan. “Pemimpin lebih muda usia biasanya lebih progresif dalam merancang arah pembangunan daerah. Itu bedanya dengan pemimpin lebih tua yang biasanya cenderung stagnan dan mempertahankan status quo,” katanya.
Ia menyatakan sejak Sultra dipimpin mulai dari Abdullah Silondae, Edy Sabara, Alala, Ali Mazi, Laode Kaimuddin, Nur Alam lalu Ali Mazi kembali, daerah ini kesulitan menemukan bentuk terbaiknya. “Padahal, siapapun tahu di Sulawesi Sultra punya potensi terbesar trutama dari sisi sumber daya alam,” katanya.
Selain itu, pemilih Sultra perlu mencoba untuk memberi kesempatan kepada pemimpin dengan latarbelakang profesional atau akademisi. “Cobalah melepaskan diri dari kalangan politisi yang kadang kesulitan bergerak karena tekanan politis. Mencoba pemimpin dengan latar belakang akademisi atau profesional bisa jadi pilihan,” tambahnya.
Wardihan Reskana, salah seorang akademisi di Kendari sepakat dengan itu. Menurutnya, Sultra memerlukan pemimpin lebih cepat dan mau berpikir out of the box. “Jangan hanya mengandalkan kemampuan sumber daya alam saja. Tetapi harus berpikir lebih luas dan inovatif untuk menumbuhkan sektor baru yang jadi andalan,” katanya.
Dari penelusuran celebesterkini.com, figur yang muncul jelang Pilkada Sultra 2022 masih didominasi kalangan tua dan politisi seperti Lukman Abunawas (Wakil Gubernur Sultra), Kery Saiful Konggoasa (Bupati Konawe), La Ode Ida (Mantan Wakil Ketua DPD RI), Umar Samiun (Mantan Bupati Buton), Abdurahman Saleh (Ketua DPRD Sultra), Ridwan Bae (DPR RI) Thamrin (Walikota Bau Bau) dan Tafdil (Bupati Bombana). Sementara dari kalangan muda dan berlatarbelakang akademisi hanya muncul nama Bahtiar Maddatuang. (sah/ren)
