Connect with us

Internasional

KABAR DARI TANAH SUCI
Nabawi Membludak, Shaft Jumat Sampai Halaman Hotel

Nyaris semua jamaah haji yang telah mengikuti prosesi Haji di Makkah 1444 H, kini telah bergeser ke Kota Madinah. Jumat, 14 Juli 2023 hari ini, adalah hari pertama jamaah haji dari berbagai pelosok dunia itu, termasuk lebih dari 100.000 jamaah Indonesia, melaksanakan Shalat Jum’at di Masjid Nabawi.

Dr. Nurmal IDRUS, MM – Madinah Al Munawwarah

Alhasil, Jumat hari ini Nabawi seakan tak mampu mengatasi membludaknya jamaah yang datang. Kapasitas masjid diperkirakan hanya maksimal mampu menampung 500.000 jamaah. Jumat hari ini, jamaah yang datang diperkirakan jauh di atas angka itu.

Halaman masjid yang dipayungi ratusan payung raksasa juga terlihat tak mampu menampung lagi jamaah. Menurut informasi petugas, sejak pukul 10.00 WAS, pintu utama masjid telah ditutup karena kapasitas di dalam masjid sudah maksimal.

CELEBESTERKINI.com yang datang pukul 11.15 WAS terpaksa hanya bisa mengikuti Shalat Jum’at di luar pintu utama masjid. Sejumlah jamaah yang terlambat bahkan harus rela menggelar tikar di halaman hotel tempat mereka menginap. Jarak antara imam Jumat Nabawi dengan Shaft terakhir diperkirakan bisa mencapai jarak lebih 1 KM.

Untung saja, saat ini Nabawi telah memfungsikan tempat shalat di lantai 2 atau area rooftop. Namun hanya jamaah yang tahan hawa panas mau ke atas. Pasalnya, meski area itu dipenuhi dengan water fan raksasa, namun tetap tak dapat mengatasi hawa Madinah yang saat ini mencapai 41 – 45 derajat Celcius.

Suhu memang menjadi hambatan jamaah haji di Madinah saat ini. Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Kerajaan Arab Saudi memprediksi Madinah akan memasuki puncak panas dalam delapan hari ke depan, 12 hingga 19 Juli 2023. Rerat suhu udara Kota Madinah dalam rentang itu antara 45 hingga 47 derajat celcius di siang hari. Sedangkan saat malam hari, temperatur udara berkisar 31 hingga 33 derajat celcius. Kelembapan udara rerata 6 – 12 persen, sementara kecepatan angin 19 – 25 km/ jam. Ini diperkirakan akan menjadi suhu terpanas pada musim panas di Madinah. Hal itu membuat pemerintah Indonesia meminta kepada jamaah untuk tak memaksakan melakukan ibadah arbain terutama yang berusia lanjut.

Shalat Jumat di Masjid Nabawi dimulai Pukul 12.06 WAS, saat azan pertama dikumandangkan muadzin. Pukul 12.27 WAS, azan kedua dikumandangkan yang beberapa saat kemudian dilanjutkan dengan khotbah Jumat. Khatib hanya mengambil waktu 15 menit untuk membacakan khotbahnya. Shalat Jum’at tuntas pada sekitar pukul 12.55 WAS.

Masjid Nabawi, Bermula dari Deruman Unta dan Tanah Anak Yatim

Nabi SAW ikut terlibat langsung dalam pembangunan Masjid Nabawi. Beliau turut memindahkan bebatuan.

Jamaah haji Indonesia yang telah berada di Madinah tengah menikmati suasana di Masjid Nabawi. Mereka memiliki waktu untuk beribadah di masjid Nabi selama delapan hingga sembilan hari.

Bagaimana sebenarnya sejarah Masjid Nabawi? Nabawi adalah masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat setelah mereka hijrah dan tiba di Madinah. Lokasi dibangunnya Masjid Nabawi dulunya adalah area penjemuran kurma milik dua orang anak yatim dari Bani Najjar.

Bani Najjar merupakan kampung yang disinggahi oleh Nabi Muhammad SAW setelah tiba di Madinah. Dalam buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, yang diterjemahkan Kathur Suhardi, kemudian dikutip dari Republika, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad tiba di Bani Najjar pada hari Jumat, 12 Rabiul Awal, 1 Hijriyah atau 27 September 622 Masehi.

Orang-orang dari Bani Najjar kemudian mengawal perjalanan Nabi Muhammad. Sampai kemudian unta yang dinaiki beliau SAW berhenti, menekukkan lututnya, dan menderum di hamparan tanah di depan rumah Abu Ayyub. Di tempat itulah Nabi SAW turun kemudian bertanya tentang siapa pemilik tanah tersebut. Ternyata tanah itu milik dua orang anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail bin Amr. Atas saran Mu’adz bin Afra, wali Sahal dan Suhail, Rasulullah pun membeli tanah tersebut yang menjadi cikal-bakal lokasi Masjid Nabawi dan rumah Nabi SAW.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat bergotong-royong membangun Masjid Nabawi di Madinah. Nabi SAW ikut terlibat langsung dalam pembangunan. Beliau turut memindahkan bebatuan. Saat itu, Nabi bersabda, “Ya Allah, tidak ada kehidupan yang lebih baik kecuali akhirat. Maka ampunilah orang-orang ansar dan muhajirin.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Para pekerja ini bukan para pekerja Khaibar. Ini adalah pemilik yang paling baik dan paling suci.” Sabda beliau ini membuat yang lain terpacu semangatnya dalam bekerja membangun Masjid Nabawi. Salah seorang berkata, “Kalau kita duduk saja, sedangkan Rasulullah ikut bekerja, ini perbuatan orang yang tersesat.”

Di lokasi pendirian Masjid Nabawi, dulunya ada kebun kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan puing-puing reruntuhan bangunan. Kemudian, kuburan orang musyrik itu digali, reruntuhannya diratakan, dan pohon kurmanya ditebas. Sekaligus menetapkan arah kiblat yang saat itu masih ke arah Baitul Maqdis.

Bagian masjid yang lebih dulu dibuat adalah dua pinggiran pintu yang terbuat dari batu, dinding yang terbuat dari batu bata yang dieratkan dengan lumpur tanah, atap dari daun kurma, tiang dari batang pohon, serta lantai yang dibuat dari hamparan pasir dan kerikil-kerikil kecil. Ada tiga pintu Masjid Nabawi saat itu. Panjang masjid 100 hasta dan lebarnya pun hampir sama. Fondasi masjid sekitar tiga hasta.

Di sisi masjid juga dibangun bilik yang menjadi tempat tinggal atau rumah Rasulullah SAW. Dindingnya terbuat dari susunan batu dan bata, atapnya dari daun kurma yang disanggah dengan beberapa batang pohon. Selama pembangunan Masjid Nabawi, Rasulullah tinggal di rumah Abu Ayyub. Setelah pembangunan selesai, Nabi SAW pindah ke bilik tersebut.

Kemenag Minta Jangan Memaksakan Arbain

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah mengimbau jemaah tidak memaksakan Salat Arbain. Sebab, suhu di Madinah sedang sangat panas.

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Kerajaan Arab Saudi memprediksi Madinah akan memasuku puncak panas dalam delapan hari ke depan, 12 hingga 19 Juli 2023. Rerat suhu udara Kota Madinah dalam rentang itu antara 45 hingga 47 derajat celcius di siang hari. Sedangkan saat malam hari, temperatur udara berkisar 31 hingga 33 derajat celcius. Kelembapan udara rerata 6 – 12 persen, sementara kecepatan angin 19 – 25 km/ jam. Ini diperkirakan akan menjadi suhu terpanas pada musim panas di Madinah.

“Jangan paksakan ibadah Arbain, khususnya jamaah lansia. Kita akan terus ingatkan juga kepada petugas kloter dan petugas haji daerah untuk mengawasi jemaahnya,” kata Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin di Madinah, Minggu (9/7/2023).

Mengutip imbauan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, Zaenal berharap jemaah dapat beraktivitas sesuai kemampuan fisiknya dan tidak memaksakan diri, sehingga tidak memicu kelelahan. Apalagi, jemaah baru saja menyelesaikan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, Mina, (Armina), serta Thawaf Ifadlah, Sai, dan Thawaf Wada di Makkah.

“Bahkan, kemarin juga kita dapat imbauan agar jemaah yang di Makkah tidak Salat Jumat di Masjidil Haram, tapi di masjid terdekat sekitar hotel. Ini juga berlaku sama di Madinah, pekan depan,” kata Zaenal.

Sebanyak 1.436 Petugas Haji Daerah dijadwalkan mendampingi mobilisasi 110,684 jamaah haji gelombang II dari Mekkah ke Madinah. Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag mencatat ada 20 kloter yang akan berangkat pada hari pertama pergerakan jamaah gelombang II dari Makkah ke Madinah. Selama di Madinah, jemaah akan beribadah di Masjid Nabawi, ziarah ke Makam Rasulullah dan Raudah, serta mengunjungi sejumlah situs peradaban Islam di Madinah. Mereka akan tinggal di Madinah selama lebih kurang 8 hari sebelum pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz.

PPIH Daker Madinah, kata Zaenal Muttaqin, sudah menyiapkan rangkaian persiapan menyambut kedatangan jamaah selama 24 hari ke depan. Pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua dari Madinah ke Tanah Air dimulai 19 Juli 2023 dan akan berlangsung hingga 4 Agustus 2023. (*/mal)

Continue Reading

Trending