- APPI DI PILWALI – Dua kali ia tampil sebagai konsestan yaitu di 2018 dan 2020, kesemuanya menyisakan kegagalan. Boleh dikatakan, dua kali kegagalan itu batu sandungannya adalah Danny Pomanto. (ist)
CELEBESTERKINI.com, Makassar – Dalam beberapa waktu terakhir, terutama pasca peringatan HUT 415 Kota Makassar, 9 November 2022, Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin, terus melancarkan ‘serangan’ terhadap berbagai kebijakan Pemkot Makassar dibawah kepemimpinan duet Danny Pomanto – Fatmawati.
Terakhir, Appi – begitu sapaannya, mengkritik berbagai kebijakan skuat DP di Pemkot Makassar yang dinilainya lebih banyak jargon dari pada perwujudan nyata di tengah masyarakat.
Misalnya, kebijakan membentuk tim yang menangani persampahan ‘Pakkandatto’ dianggap Appi hanya jargon. “Kita bicara dengan jargon-jargon atau kegiatan yang dibangun, contoh untuk sampah, ini kan ada instansi teknis. Tidak cukupkah itu, sehingga ada lagi Pakkandatto,” ungkapnya di Kantor Sekretariat Partai Golkar Makassar, Kamis (10/11/2022).
Bos PSM Makassar itu menuturkan, persoalan lingkungan, apalagi menyangkut kebersihan merupakan masalah kolektif. Maka dari itu kata dia, masyarakat mesti dilibatkan aktif di dalamnya. “Solusinya kalau menurut saya, harus dibuatkan sebuah kegiatan dimana semua warga harus berpartisipasi di dalamnya,” tuturnya.
Tidak tanggung-taggung, ia pun menawakan solusi soal kebersihan di Kota Daeng. Usulnya, menyarankan agar ada lomba yang ia sebut ‘Adipura mini’.
Konsepnya, jelas Appi, setiap Rukun Tetangga (RT) memperebutkan piala adipura. Pemenang akan mendapat penghargaan dari pemerintah. “Kita pilih 10 atau 20 RT terbaik akan dapat hadiah. Secara otomatis orang di wilayah itu akan saling bahu membahu, akan ada sosial kontrol di dalam. Sosial kontrol inilah yang akan mengubah tatanan masyarakat itu,” usulnya.
Apakah serangan yang mulai dilancarkan mantan rival DP – Fatma itu sebagai bidikan awal menuju 2024, pihak Partai Golkar Makassar tak menampiknya.
Ketua Bappilu Partai Golkar Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir menegaskan, Appi siap seribu persen mencalonkan sebagai wali kota di Pemilu 2024.
Dalam artian siap segala-galanya, dari fisik, mental, hingga mesin-mesin pemenangan. “Sebagai partai dengan infrastruktur bagus dan pengalaman tanding ketua yang tinggi, wajar jika kami berniat menuju kesana (Pilwali 2024),” katanya.


Tercatat, Appi banyak makan asam perpolitikan Kota Makassar. Dua kali ia tampil sebagai konsestan yaitu di 2018 dan 2020, yang kesemuanya menyisakan kegagalan. Boleh dikatakan, dua kali kegagalan itu batu sandungannya adalah Danny Pomanto.
Kini setelah DP tak lagi ikut bertarung di 2024, asa Appi kembali menguat. Manajer Strategi Lembaga Pendamping Politik, Nurani Startegic, Sudir Jaya, menyatakan cukup wajar jika Appi kembali ke palagan Pilwali Makassar 2024. “Hitungan politisnya jelas, dia punya pengalaman tanding di dua Pilwali sebelumnya, kini memegang tampuk pimpinan partai dan tak ada lagi figur yang selalu menyandungnya, Danny Pomanto,” kata mantan Ketua KPU Bulukumba ini.
Ia menilai serangan awal Appi terhadap kebijakan Pemkot Makassar adalah langkah strategis. “Itu strategis secara politik karena tentu tak semua kebijakan Pemkot Makassar itu bagus. Di sisi lain, Appi dan Golkar harus punya solusi atas semua kritikan itu,” tambahnya.
Ia juga menyarankan agar Appi menjaga ritme serangan agar publik tak menilainya sebagai kritikan sakit hati. “Ritme harus dijaga dan tak perlu frontal. Jangan sampai justru berbalik menjadi boomerang karena dianggap sakit hati,” tukasnya. (sah)