Connect with us

Internasional

EVALUASI ARMINA (1)
Miris, Lihat Perbedaan dan Persamaan Fasilitas Maktab Haji Biasa dengan Haji Khusus di Armina

CELEBESTERKINI.com, Makkah – Ada biaya ada fasilitas. Pomeo itu berlaku di semua segmen kehidupan termasuk juga dalam pelaksanaan ibadah wajib ummat muslim seperti pelaksanaan ibadah Haji.

CEO CELEBESTERKINI.com, Dr. Nurmal Idrus, MM yang ikut dalam pelaksanaan Haji 1444 H/2023 ini, berkesempatan merekam perbedaan dua fasilitas yang diterima jamaah haji biasa atau reguler dengan haji khusus dan haji furoda. Pemantauan dilakukan pada dua titik krusial haji yaitu fasilitas wakuf di Padang Arafah dan Mabit di Mina.

Namun tak melulu berbeda, fasilitas yang diterima jamaah haji plus yang membayar minimal Rp 250 Juta ada juga yang mirip dengan haji biasa yang membayar maksimal Rp 50 juta.

Perbedaan

Tahun ini, Haji Indonesia secara keseluruhan mencapai mendapatkan 221.000 kuota jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Jumlah itu yang terbanyak di seluruh dunia.

Di Armina, Haji Reguler menempati 70 Maktab dimana setiap maktab diisi dengan 3.000 jamaah. Penomoran maktab tidak berurutan. Misalnya, Kloter 1 sampai 35 embarkasi Ujung Pandang (UPG) berada di maktab 14-18 ditambah UPG 42 dan 43 yang masing masing berada di maktab 15 serta 17, UPG 36 – 41 menempai maktab 20. Sementara UPG 44 di maktab 62.

Semua maktab haji reguler berjarak minimal 4 KM dan bahkan yang 10 KM dari Jamarat, tempat melontar umrah. Hal itu membuat jamaah reguler perlu kekuatan ekstra untuk mencapainya. Apalagi jika jadwal melontar mereka bertepatan siang hari.

Hal berbeda dengan haji khusus. Maktab mereka yang berada di 111 – 115, amat dekat dengan Jamarat. Jaraknya hanya kira-kira 500 meter. Untuk mencapai lantai paling atas Jamarat, jamaah khusus bahkan difasiltasi eskalator yang beroperasi 24 jam.

Jarak yang jauh itu membuat jamaah reguler harus pintar- pintar mengatur energi dan waktu untuk mencapai Jamarat. Sementara jamaah plus bisa berangkat kapan saja karena waktu tempuh yang pendek.

Petugas haji reguler di tenda Mina bahkan harus membagi jamaah yang bersedia mem-badal melontar. Itu karena tak semua jamaah diizinkan pergi melontar. “Kadangkala kita harus tegas karena jamaah yang berusia lanjut kadang berkeras ke Jamarat. Kita tak mengizinkan mereka karena ini tak mudah dan harus segera kita cari jamaah yang bisa membadalkan,” katanya.

Perbedaan lain ada di fasilitas buang hajat. Di maktab reguler tersedia total 50 lebih buah toilet untuk pria dan wanita, atau berbanding 1:60. Karena satu maktab yang diisi sampai 3.000 jamaah, maka bisa dibayangkan bagaimana panjangnya antrian. Kalau kebelet baru ke toilet, maka dijamin jamaah harus berjuang menahan hajat. Antriannya pun mengular bahkan bermeter-meter.

Di maktab haji plus, meski juga kerap terjadi antrian, namun tak sampai memanjang. Toilet haji plus juga dilengkapi dengan banyak kloset duduk dan berjumlah total 50 buah. Dengan jumlah jamaah setiap maktab hanya 1.000 – 1.300, maka perbandingannya hanyalah 1:25.

Di Maktab 333 yang ditempati CEO Celebesterkini.com, jamaah bisa dengan enteng buang hajat kapanpun. “Tak perlu antri lama karena ada dua titik toilet. Kalau yang satu antri panjang, kita pindah ke titik yang lain,” kata doktor manajemen yang juga owner D’Kayangan Resort & Cafe, Soppeng ini. (sah/bersambung)

Continue Reading

Trending