Internasional
Laporan dari Makkah Al Mukarammah
Masjidil Haram Padat, Mutawwif Pasang Strategi

Jelang Ramadhan 1446 H / 2025 M, Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi, perlahan memadat. Kondisi ini bahkan mirip saat puncak haji digelar.
Dr. H. Nurmal Idrus – Makkah Al Mukarramah
Saat penulis tiba di Makkah, sekira Pukul 21.30 WAS, Kamis 20 Februari 2025, tanda-tanda bakal ‘crawded’ mulai terlihat. Bus yang membawa jamaah Al Jasiyah dari Madinah, tersendat saat memasuki Kota Makkah. Antrian mengular hingga memasuki pelataran parkir di Jumeira Hotel di Kawasan Jabal Omar.
Televisi resmi pemerintah Arab Saudi juga terus menayangkan kepadatan Masjidil Haram terutama di pelataran Kakbah.
Kondisi ini membuat sejumlah travel memasang strategi terbaik agar tak menyulitkan jamaahnya melakukan prosesi umrah di antaranya Thawaf dan Sai. Strategi itu mencakup penghitungan waktu sejak keberangkatan dari Madinah. Jamaah Al Jasiyah sengaja berangkat siang hari dari Madinah dengan penghitungan bisa tiba di Makkah sebelum tengah malam. “Dengan demikian jamaah bisa istirahat sebentar di hotel di Makkah sebelum prosesi umrah tengah malam,” kata Ustad Maarif, Muthawwif atau pembimbing jamaah Al Jasiyah.

Jamaah mengambil miqat sebelum umrah di Bir Ali, Madinah. (ist)
Namun, hal itu tak jua bisa menghindari kepadatan jamaah. Pasalnya, meski Thawaf dan Sai dilakukan tengah malam, pelataran Kakbah tetaplah ramai dan padat. Penulis yang mengikuti puncak haji tahun 2023 merasakan bahwa jalur Thawaf dan Sai saat ini jauh lebih padat dibanding saat haji itu.
Hanya saja, strategi men-charge tenaga setelah perjalanan panjang dari Madinah, bisa dianggap taktik bagus. Meski pelataran Kakbah padat namun tenaga jamaah masih stabil hingga akhir prosesi.
Kepadatan jamaah itu memaksa otoritas Masjidil Haram memberlakukan sistem buka tutup. Hal itu membuat jamaah harus memutar jauh untuk mengakses Masjidil Haram. Jamaah Al Jasiyah misalnya yang ditempatkan di Hotel Jumeira, harus berjalan sedikit memutar meski hotel itu sejatinya hanya sekira 100 meter dari pelataran masjid. Perbaikan dan perluasan terhadap Masjidil Haram saat ini terus dilakukan sehingga masjid terlihat masih kurang teratur.
Kerajaan Arab Saudi melakukan perluasan ketiga Masjidil Haram dengan total luas bangunan mencapai 345.000 m².

Proyek perluasan Masjidil Haram. (ist)
Otoritas menyebut perluasan Masjidil Haram ini berkontribusi untuk memudahkan jemaah. Area perluasan mencakup halaman, jembatan, dan berbagai ruang serta fasilitas untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan jemaah.
Masjidil Haram menyediakan layanan pemandu yang bertujuan untuk memandu pengunjung dan jemaah, termasuk mengarahkan mereka ke berbagai tempat di masjid dalam berbagai bahasa dan teknologi modern, seperti peta interaktif.
Tersedia juga layanan bagi penyandang disabilitas meliputi layanan tuntunan dan bimbingan dalam bahasa isyarat dan jalur khusus kendaraan bagi penyandang disabilitas.
Otoritas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga menyediakan platform digital untuk menyiarkan khutbah, pengajian, dan ceramah dari Masjidil Haram. Platform ini bisa diakses oleh seluruh umat Islam dari berbagai negara menggunakan dukungan internet.
Awal Maret 2024 ini, otoritas mengumumkan pengoperasian jaringan generasi keempat untuk meningkatkan efisiensi produksi air zamzam dan memantau ketinggian air dalam sumur. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan menyambut bulan suci Ramadan.
Jaringan generasi keempat yang dioperasikan untuk sumur air zamzam
Teknologi yang dioperasikan untuk sumur air zamzam Foto: Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Masjidil Haram adalah satu dari dua masjid suci di Arab Saudi. Di dalamnya terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Masjidil Haram telah beberapa kali melakukan renovasi dan perluasan. Otoritas juga memperluas koridor tawaf. Menurut laporan Saudi Gazette, koridor tersebut akan dilengkapi layanan teknis dan sistem suara serta pencahayaan modern. Total perluasan area mencapai 12.350 m² dengan kapasitas tampung 107.000 orang per jam.
Kantor berita Saudi, SPA, turut melaporkan, akan ada lebih dari 12.000 petugas yang mengawasi pelaksanaan ibadah 107.000 orang tersebut.
Selain itu, proyek perluasan ini juga menambah kemegahan Masjidil Haram dengan adanya pemasangan bulan sabit emas di setiap menaranya. Pemasangan dilakukan secara bertahap dan kini total ada 13 menara lengkap dengan bulan sabit emas.
Tinggi menara Masjidil Haram lebih dari 130 meter, sedangkan tinggi bulan sabit sekitar 9 meter dengan alas selebar 2 meter, lapor Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. (bersambung)
- Politik2 years ago
Irma Buat Rivalitas Nasdem di Sulsel IX Memanas
- Internasional2 years ago
CELEBESTERKINI DARI TANAH SUCI
Mamin Melimpah, Ada Cafe Gratis - Daerah2 years ago
Supriansa Sebut SMA 4 Soppeng Sekolah Pinggir Gunung Berkontribusi Nasional
- Daerah2 years ago
Mabrur, Jamaah Haji Soppeng Mendarat Sebentar Subuh
- Lokal2 years ago
Lekopancing Mengering, Makassar Menuju Darurat Air Bersih
- Kesehatan2 years ago
Rawat Inap tak Manusiawi, Pemerintah Bakal Rombak Sistem Kelas BPJS Kesehatan
- Politik2 years ago
Beban Berat di Pundak Komisioner Baru KPU Soppeng, Ini Harapan Publik
- Politik2 years ago
Salman Alfariz Sukardi, Caleg Millenial Asal Soppeng yang Berjuang Menembus Pertarungan di Dapil Makassar B