Connect with us

Pendapat Redaksi

Kasih Amran

Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ke XXV, digelar 9 – 11 April 2025 di Four Point Hotel, Makassar.

Salah satu isu sentralnya adalah suksesi kepemimpinan organisasi paguyuban ini yang akan memimpin dari 2025 – 2030.

Hampir dipastikan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) akan mengambil alih kepemimpinan dari Muhlis Patahna yang telah mengakhiri kepengurusannya.

Harus diakui, Amran adalah tokoh Sulsel yang paling menjulang dalam satu dekade terakhir. Secara mengejutkan, dia masuk dalam kabinet kerja Jokowi – JK sebagai menteri pertanian. Dia kemudian tak terpakai di awal kabinet Indonesia Maju, Jokowi – Ma’ruf. Namun, di ujung kabinet itu, ketika Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tersandung masalah hukum, Amran kembali secara mengejutkan masuk dalam kabinet di ujung masa jabatan Jokowi.

Saat Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran dibentuk, nama Amran kembali bertahan di posisi Mentan. Ketika publik ribut dengan pemilihan sejumlah figur yang dianggap tak mumpuni dalam Kabinet Prabowo, Amran adalah salah satu nama yang tak tersentuh. Dia dianggap pantas di posisi itu karena kinerjanya yang kinclong di pemerintahan sebelumnya.

KKSS beruntung menggelar suksesi di saat ketokohan Amran Sulaiman sedang menjulang. Bukannya ingin membandingkan dengan kepengurusan sebelumnya, pamor KKSS seakan redup dalam satu dekade terakhir. Nyaris tak terdengar gaungnya, bahkan pengurusnya pun tak banyak diketahui publik.

Dengan Amran menjadi Ketua KKSS maka peluang untuk makin maksimalnya kiprah organisasi ini bisa lebih terbuka.

Dengan level organisasi nirlaba, KKSS sejatinya memerlukan figur patron yang punya kelebihan kekuasaan dan kemampuan finansial. Dua syarat utama ini yang sangat perlu dimiliki oleh seorang pemimpin di organisasi selevel paguyuban.

Harus diakui, Amran adalah sosok dari Sulsel yang paling moncer saat ini. Dengan segala kekurangan yang dimilikinya, Amran menjadi yang terbaik di antara begitu banyaknya figur dari Sulsel.

Posisinya di pemerintahan sebagai Menteri Pertanian sangat cocok dengan kekuatan utama ekonomi Sulsel yang bertumpu pada pertanian. Posisinya sebagai ketua kerukunan bisa mendorong dirinya bisa berbuat lagi lebih besar untuk pertanian Sulsel.

Paling penting dari semua itu, KKSS memerlukan figur yang bisa menjalankan organisasi secara mandiri. Tidak selalu berharap dari kontribusi anggota dalam menjalankan organisasi. Untuk hal ini tentu seorang pengendali adalah yang punya kemampuan menyediakan fasilitas dan keuangan yang mapan. Amran tak diragukan lagi dalam posisi itu. Dia dikenal pengusaha tajir dan masuk dalam salah satu jejeran konglomerat Indonesia.

Kini, setelah peserta Mubes KKSS memberikan kepercayaan kepada Amran, giliran jawaban atas kelebihannya itu yang ditunggu.

Apakah Amran mampu memaksimalkan posisinya dipemerintahan untuk memberikan kontribusi pada Sulsel, terutama di sektor pertanian. Dan apakah Amran bisa menjalankan organisasi secara mandiri tanpa perlu berkeliling meminta sumbangan pada anggotanya.
Jadi, kasih saja dulu Amran. (*)

Continue Reading

Trending