KEBAKARAN – Abdul Hamid, korban kebakaran di Pekkabata, Pinrang, beberapa waktu lalu menerima beberapa dokumen kependudukan pengganti setelah dokumennya hangus terbakar. (PINRANGKAB)
CELEBESTERKINI.com, Pinrang - Kebakaran besar yang melanda sebuah tokoATK di Pekkabata, Pinrang, Minggu 2 Mei 2021 lalu, tak hanya menyisakan kerugian materi tetapi juga hilangnya sejumlah dokumen kependudukan milik korban.
Padahal, untuk menutup berbagai kerugian itu termasuk di antaranya untuk mengurus berbagai keperluan lain, korban dari musibah itu, Abdul Hamid dan keluarga, memerlukan kelengkapan administrasi kependudukan mulai dari KTP, KK dan akte-akte lain.
Kondisi itu kemudian direspon oleh Pemkab Pinrang dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Pinrang A. Askari kemudian berinisiatif menyelesaikan persoalan Hamid itu dengan menyerahkan secara langsung dokumen kependudukan yang dibutuhkan korban, beberapa waktu lalu.
Askari menjelaskan, alasan utama yang mendasari inisiatif untuk menyerahkan dokumen kependudukan untuk bapak Abdul Hamid adalah karena dokumen kependudukan ini memang menjadi dasar administrasi dari setiap layanan kependudukan.
Oleh karena beberapa hari lalu, lanjutnya, Abdul Hamid mengalami musibah Kebakaran, yang meghanguskan hampir seluruh harta benda termasuk Dokumen Kependudukannya, maka Pihak Dinas Dukcapil Pinrang berinisiatif untuk mencetak dan meyerahkan kepda yang bersangkutan.
Askari berharap, dokumen kependudukan yang telah diserahkan kepada yang bersangkutan dapat dimanfaatkan untuk mengurus dokumen – dokumen lain atau untuk mendapatkan layanan lainnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah toko alat tulis kantor (ATK) ludes dilahap si jago merah di Jalan Trans Sulawesi Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (2/5/2021).
Di ketahui pemilik toko ATK adalah Abdul Hamid biasa di sapa Candu (46) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berprofesi sebagai guru SD Bababinanga.
Salah satu saksi mata, Sudi yang melihat kejadian kebakaran toko ATK itu mengatakan, awal mulanya sekitar pukul 06:30 pagi ada sesuatu yang meledak, dan saat itu dirinya di dalam rumah. “Saya kira yang meledak itu cuma petasan. Saya pun keluar rumah, ternyata ada asap yang keluar dari dalam toko ATK, sehingga saya langsung teriak dan beberapa warga berdatangan, dan diduga kebakaran ada arus pendek listrik sehingga memicu ledakan dan kebakaran,” kata Sudi seperti dilansir trans89.
Api berhasil di padamkan setelah salah satu masyarakat menelpon tim pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Pinrang, dengan mengerahkan lima unit armadanya ke lokasi kebakaran, dan sekira dua jam api berhasil dipadamkan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, karena pemilik toko ATK lagi ke Makassar, namun kerugian di perkirakan mencapai Rp500 juta dan kejadian itu kini ditangani pihak kepolisian dengan memasang police line. (sah/ren)