Internasional
KABAR DARI TANAH SUCI
Cerita Para Sultan Makassar di Tanah Suci

CELEBESTERKINI.com, Madinah – Di tanah Bugis – Makassar, gelar Haji dan Hajjah adalah juga berarti status sosial yang setingkat lebih tinggi. Meski sebenarnya, tingkat religiutas dan kepercayaan kepada ke-esa-an Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW, adalah sumber motivasi tertinggi meraih gelar itu. Di Arab Saudi, terutama di musim haji seperti sekarang, para kalangan tajir Bugis Makassar menunjukkan bahwa uang bukanlah sebuah masalah untuk mencapai ke-Ridha-an Allah SWT.

Dr. Nurmal Idrus, MM – Madinah Al Munawwarah
Nyaris semua travel haji dan umrah nomor wahid yang diberi izin khusus untuk mengirimkan jamaah haji khusus ke tanah suci tahun ini, diisi oleh kalangan tajir atau para sultan dari berbagai daerah di Sulsel dan Sultra.
Travel kelas atas seperti Maktour dan Dream Tour, diwarnai oleh banyak orang Sulsel. Kalangan pejabat, akademisi, pengusaha dan petani dari Sulsel tercatat ada dalam rombongan.
Padahal, kedua travel ini memasang harga yang selangit untuk paket haji khusus dan visi khusus Furoda. Mereka menjual paket visa undangan khusus ini dalam rentang Rp 450 juta hingga Rp 700 juta. Bahkan ada paket khusus yang mencapai satu miliar.
H. Amir, salah seorang pengusaha asal Kota Makassar, mengaku berangkat ke tanah suci tahun ini bersama sekitar 15 orang keluarganya. Miliaran rupiah dia gelontorkan untuk itu semua. Bahkan, 10 orang diantaranya mengambil paket signature yang tarifnya mencapai semilyar per jamaah.
Untuk tarif selangit itu, jamaah mendapat ganjaran yang setimpal. Pelayanan super VIP diperoleh. Bahkan, bus yang dipakai rombongan ini mendapat pengawalan. Disaat jamaah lain harus bermacet ria di jalanan Makkah, mereka bisa dengan bebas menerobos antrian. Di Mina misalnya, mereka ditempatkan di Maktab 111, sebuah maktab yang hanya berjarak tak lebih 500 meter dari Jamarat, tempat melontar jumroh.
Di Makkah dan Madinah, pelayanan kelas satu diberikan. Akomodasi mereka ditempatkan yang paling dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di Makkah, mereka menginap di Dar Al Tawhid, Hilton dan lainnya. Di Madinah, mereka ditempatkan di Oberoy atau Hilton.
Transportasi dari Makkah ke Madinah juga kelas atas. Jika jamaah lain harus menempuh perjalanan 6 – 8 jam dengan bus, maka haji VIP ini hanya menyisakan waktu dua jam dengan menggunakan kereta cepat Al Haramain.
Travel-travel yang berbasis di Makassar juga dipenuhi kalangan tajir. Jika dihitung total, maka travel asal Sulsel paling banyak memberangkatkan jamaah haji khusus tahun ini. Travel-travel kelas atas dari Makassar menempatkan akomodasi jamaah mereka di tempat terbaik seperti di Zam-Zam Tower di Makkah atau di kawasan ring satu Masjid Nabawi di Markaziyah Syimaliyah’. Di Grand Zam-Zam, amat mudah menemukan jamaah yang berlogat Bugis Makassar.
Urusan belanja juga mereka dikenal royal. Sejumlah penjual pakaian diberbagai pusat perbelanjaan di Makkah seperti Al Safwah, Hilton serta di Madinah seperti Taibah Shopping Center, warga Sulsel dikenal amat royal. “Mereka tukang tawar, tapi selalu royal beli banyak,” kata Tahnan, seorang pemilik toko di Taiba.
Untuk urusan belanja ini, jamaah tajinr dari Sulsel memang tak ada duanya. Makanya, penerbangan Jeddah – Jakarta – Makassar selalu bermasalah pada bagasi. Banyaknya belanja ole-ole membuat nyaris semua jamaah asal Sulsel selalu over bagasi.
Dalam rombongan Celebesterkini.com di SISI Tour juga terdapat banyak kalangan tajir dari Sulsel dan Sultra yang ikut serta. Sejumlah akademisi, dokter, politisi, guru besar, pimpinan fakultas dan keluarga pejabat ada dalam daftar rombongan. Sebagian lainnya adalah kalangan petani tajir dari wilayah Enrekang dan Sinjai. “Saya tanam bawang, sekali panen bisa sampai semilyar,” kata salah seorang di antaranya.
Dalam daftar haji 1444 H, sejumlah petinggi dan peneliti dari lembaga konsultan politik berbasis di Makassar juga menunaikan ibadah haji tahun ini dengan menggunakan fasilitas khusus. Seperti Direktur SSI Yuhardin, Direktur CRC, Herman Heizer dan Direktur Nurani Strategic, Dr. Nurmal Idrus, MM.
Menariknya, jarang diantara mereka yang berangkat sendirian. Selalu ditemani oleh beberapa orang keluarganya. Dengan bayaran Haji Plus dari Makassar yang dipatok minimal Rp 240 juta, maka angka rupiah yang dikeluarkan bisa mencapai miliaran. (mal)
-
Daerah2 months ago
Agar Semua Tahu, Ini Multiflier Effect Festival Gau Maraja La Patau
-
Internasional2 months ago
KABAR DARI TANAH SUCI
Rindu Indonesia, Menu Bahrawi Jadi Pelampiasan -
Daerah3 months ago
Supriansa Sebut SMA 4 Soppeng Sekolah Pinggir Gunung Berkontribusi Nasional
-
Politik3 months ago
Irma Buat Rivalitas Nasdem di Sulsel IX Memanas
-
Internasional3 months ago
CELEBESTERKINI DARI TANAH SUCI
Mamin Melimpah, Ada Cafe Gratis -
Politik3 months ago
Beban Berat di Pundak Komisioner Baru KPU Soppeng, Ini Harapan Publik
-
Lokal1 month ago
Lekopancing Mengering, Makassar Menuju Darurat Air Bersih
-
Internasional2 months ago
KABAR DARI TANAH SUCI
Zam – Zam Tower, Orang Bugis Makassar ‘Penguasanya’