Peta pemantauanan COVID-19 di Kabupaten Bone. (bonekab)
BONE, CELEBESTERKINI – Kabupaten Bone mulai meningkatkan kewaspadaannya. Potensi penularan COVID 19 mulai terlihat. Ada 23 orang yang dimasukkan dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Data terbaru yang dilansir Tim Percepatan Pencegahan Penularan Virus Corona (Covid-19) Kabupaten Bone, pada Selasa, 24 Maret 2020 pukul 23.30 Wita, memperlihatkan adanya peningkatan potensi.
Juru Bicara Tim Percepatan Pencegahan Penularan Virus Corona (Covid-19) Kabupaten Bone, dr. Yusuf melaporkan, jumlah yang diperiksa di Bone mencapai 632 orang dengan Status Orang Dalam Risiko (ODR) sebanyak 274 Orang. Dari jumlah terdapat Status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 23 Orang dan Status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih nihil. “Status ODP terus kita pantau walau belum ada yang terlihat mengkhawatirkan. Kita tak mau kecolongan,” tambahnya seperti dilansir di bonekab.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone yang dipimpin dr. Hj. A. Khasma Padjalangi, M.Kes, terus melakukan segala daya upaya untuk mencegah masuknya virus corona di wilayah kabupaten Bone. “Bersama tim secara masif menggerakkan seluruh komponen dan tenaga kesehatan yang ada untuk melakukan pencerahan dan sosialisasi sampai masyarakat pedesaan,” ujar dr. Khasma.
Kabid Kesehatan Masyarakat, dr. Eko Nugraha, Kabid Kesehatan mengatakan seluruh kemampuan yang kami miliki terfokus dalam perang melawan corona. “Untuk melindungi rakyat dari serangan virus, kami sebagai leading sektor mengerahkan tenaga dan pikiran dengan mengambil langkah-langkah strategis” ujarnya.
Beberapa langkah yang kami lakukan di antaranya, advokasi yakni menggerakkan semua sumber daya kerja sama lintas program dan lintas sektor yang ada. Kemudian Bina Suasana yaitu memastikan masyarakat agar patuh terhadap upaya cegah penularan Covid-19 misalnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). “Selain itu strategi yang kami lakukan adalah Kemitraan, di mana gerakan ini harus melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda” jelas dokter Eko. Kemudian yang terakhir kata Dokter Eko adalah Koordinasi antar lini di mana seluruh puskesmas saling berkordinasi antar satu dan yang lainnya termasuk temuan-temuan yang ada di lapangan. (mg3)
67 total views, 3 views today
68 total views, 4 views today